Hal itu tersingkap saat seorang netizen Instagram namanya Soniarizkikarai barusan meluapkan isi hatinya saat dianya menjumpai anabul alias kucing kecintaannya yang raib dalam suatu karung goni dengan keadaan yang mengenaskan. Bagaimana tidak remuk hatinya saat dianya menemui agen togel terpercaya piaraannya itu pada kondisi telah tidak berupa dan tidak bernyawa. Peristiwa ini menambahkan panjang catatan hitam mengenai kekerasan pada hewan (piaraan) di seputar kita.
“Bismillah. Ini hari saya cari kucing saya yang 2 hari lalu raib, sesudah menanyakan bertanya ke sana dan kesini pada akhirnya ada yang simak kucing saya dimasukkan pada goni dengan orang yang ucapnya sudah kerap ngambilin kucing untuk dibunuh lalu dipasarkan dagingnya dengan perkg 70.000 ….”
Pada keadaan yang tentu saja masih terguncang sebab peristiwa menyedihkan ini, netizen itu telah memberikan laporan kasusnya pada pihak yang berwajib. Apa lagi sesudah dianya bertandang ke langsung terdakwa perampokan kucingnya dan mendapatkan perlakuan yang kurang membahagiakan. Ditambahkan lagi kasus yang ini bukan pertama kalinya dilakukan. Singat ada beberapa kucing dan anjing yang lain yang sudah tidak bernyawa pada tempat itu.
Sesudah memberikan laporan ke polisi, Sonia mendapatkan tanggapan dari faksi berwajib yang mengatakan jika mereka tidak tahu pasal mengenai kucing. Walau sebenarnya, dalam pasal 302 KUHP tercatat mengenai hukum pidana untuk penyiksa hewan. Semestinya mereka memahami sich, ya. ?
Bukan pertama kali sich sesungguhnya mengurus hal seperti begini dengan faksi berwajib selalu ada-ada saja sulitnya. Tetapi peristiwa yang udah-udah memang umumnya akan disikapi oleh faksi kepolisian sesudah kasusnya disebarkan dan banyak mendapatkan sorotan dari netizen. Sesudah lewat bermacam jenis proses dan banyak disebarkan oleh netizen, pada akhirnya faksi berwajib. Sjuga ingin menyikapi kasus ini dengan serius.
Peristiwa perampokan kucing yang menyedihkan ini tentu saja jadi pukulan untuk beberapa orang, rupanya di luaran sana. Sada banyak orang yang tidak punyai nurani dengan sama-sama makhluk Tuhan. Ini semestinya jadi kritik untuk faksi berwajib selalu untuk serius dalam menyikapi laporan dari warga. Tidak boleh tunggu disebarkan dahulu baru ingin untuk menyikapi, apa lagi jika nanggapinnya sekalian bergurauan, walau sebenarnya kasusnya serius.